Senin, 14 Oktober 2013

Malam Minggu di Gasibu

Sabtu, 12 Oktober 2013 aku sama Dian (tetangga kosan) berencana buat jalan-jalan ke Gasibu. Karena dari jalan Cimandiri ke jalan Diponegoro ditutup, akhirnya kami memutuskan buat nongkrong sebentar di sekitaaran jalan Dago buat nyari jagung bakar.

Kami memilih buat mampir di warung depan toko Donatello dan langsung pesan. Ternyata cukup lama juga menunggu pesanan kami diantar, karena pembeli yang cukup ramai. Setelah sekitar setengah jam, akhirnya pesanan siap di santap.

Sambil menikmati jalanan Dago di sabtu malam, kami menimati jagung bakar dan segelas bajigur sampai ludes, karena kami memang belum makan malam. Setelah cukup mengisi perut dengan jagung bakar dan bajigur, kami melanjutkan perjalanan menuju lapangan Gasibu.

Hanya sekitar 10 menit dari Dago, akhirnya kami sampai di Lapangan Gasibu yang malam itu cukup ramai. Seperti sedang berlangsung acara di depan gedung Sate. Kami mengitari lapangan sebentar sambil melihat sekeliling yang cukup. Melihat lapangan gasibu sekarang--malam itu--ada rasa senang dan kecewa bercampur. Senang karena sekarang lapangan Gasibu lebih terawat dan terdapat jogging treck yang tidak becek lagi, sedangkan kecewa karena masih saja ada tangan yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan, padahal sudah cukup tersedia tempat sampah di sudut-sudut lapangan.

Oke, kembali ke acara yang sedang berlangsung di depan Gedung Sate. Ternyata acara tersebut adalah Kemilau Nusantara yang berisi pagelaran seni dari berbagai kabupaten di Jawa Barat dan beberapa provinsi lain di Indonesia. Pantas saja sepanjang jalan Diponegoro menuju Gedung Sate ditutup.

Tidak berlama-lama kami di sini, hanya sebentar menyaksikan beberapa sambutan dari pejabat daerah. Lalu kami memutuskan untuk kembali ke rumah melewati sepanjang jalan Diponegoro menuju arah Jalan Supratman. Suasana jalanan saat itu padat merayap, dikarenakan beberapa bus yang parkir di tepi jalan yang memakan sebagian badan jalan Diponegoro yang sudah sempit serta beberapa kendaraan yang sengaja memperlambat kendaraannya untuk menyaksikan pagelaran tari dari para peserta Kemilau Nusantara kali ini.

Acara yang cukup menghibur dan juga melestarikan kebudayaan daerah. Semoga semakin banyak acara yang mengedepankan kebudayaan daripada kesenangan semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar