Jumat, 21 Februari 2014

Catatan Semalam

Hallo malam yang terlanjur larut,
Kali ini kau menjeratku lagi
untuk menantikan fajar yang dini

Sejujurnya aku tak keberatan menemanimu
karena kantuk pun belum menyapaku

Mungkin ini efek dari secangkir cafein yang kusesap sore tadi
hingga kantuk pun tak jua mendera
atau ini karena rasa rindu
yang kadung mendalam pada jiwa yang di sana

Oh malam yang terlanjur larut
Tak apalah aku kau ajak turut
Semoga lain waktu kau bisa menolongku
untuk sekedar menyampaikan rasa ini
melalui semilir dingin angin dini yang menusuk raga
melalui hembusan jiwa yang meraba
Jangan lupa, sampaikan pula padanya
bahwa aku menunggunya
di sudut hatiku

21/02/2014 12.09AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar